Analisis CAMEL (Capital, Assets Quality, Management, Earning, Liquidity) untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat pada PT BPR Artha Nugraha Tahun 2018–2020

Nadiah Safa Karimah; Kukuh Harianto; Taufik Akbar

doi:10.61132/jimakebidi.v2i4.938

Authors

Nadiah Safa Karimah Univesitas Islam Kadiri
Kukuh Harianto Univesitas Islam Kadiri
Taufik Akbar Univesitas Islam Kadiri

DOI:

https://doi.org/10.61132/jimakebidi.v2i4.938

Keywords:

Bank Health, CAMEL, BPR, financial analysis, Financial Services Authority

Abstract

This study is meant to look at how financially strong PT. BPR Artha Nugraha, a rural bank, is. It uses the CAMEL method, which checks Capital, Assets, Management, Equity, and Liquidity, as required by Bank Indonesia's regulations, specifically BI DIR Decree Number 30/12/KEP/DIR from April 30, 1997. The research uses a descriptive quantitative approach to give a detailed look at the bank's performance. The data used comes from the bank's audited financial reports for the years 2018 to 2020, which were officially released by the Financial Services Authority (OJK). Also, the study gathered primary data by talking directly with people from the bank to learn more about the company's background, how it's run, and other important operational details.The CAMEL method was used tolcheck and look at the main performance indicators of the bank, which include capital adequacy, asset quality, management ability, profitability, and liquidity. Each of these areas was assessed using the standards set by BanklIndonesia to figure out how strong and stable the bank is overall. The study found that PT. BPR Artha Nugraha got alCAMEL score of 87.60 in 2018 and 2019, and 87.50 in 2020. These scores show that the bank kept a “healthy” condition for three straight years. So, it can be said that PT. BPR Artha Nugraha had good financial stability, strong management, and continued ability to operate well during the 2018–2020 period.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arikunto, S. (2002). Metodologi penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bank Indonesia. (1991). Surat Edaran Bank Indonesia tentang Pengklasifikasian Aset Produktif (Nomor 23/12/BI/BPPP).

Bank Indonesia. (1997a). Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat (No. 30/2/KEP/DIR).

Bank Indonesia. (1997b). Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat (SE BI No. 30/3/UPPB).

Bank Indonesia. (2006a). Peraturan Bank Indonesia tentang Kualitas Aktiva Produktif dan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Bank Perkreditan Rakyat (Nomor 8/19/PBI/2006).

Bank Indonesia. (2006b). Surat Edaran Bank Indonesia tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Perkreditan Rakyat (Nomor 8/28/DPBPR).

Bank Indonesia. (2011). Peraturan Bank Indonesia tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum (Nomor 13/1/PBI/2011).

Budisantoso, T., & Nuritomo. (2014). Bank dan lembaga keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Dewi, E. C. K. (2019). Analisis laporan keuangan untuk menilai tingkat kesehatan keuangan bank pada Bank Jatim (Skripsi tidak dipublikasikan). Universitas Islam Kadiri, Kediri.

Harahap, S. S. (2013). Analisis kritis atas laporan keuangan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Hartono, A. (2015). Analisis tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan metode CAMEL (studi kasus pada BPR Rasuna Ponorogo periode 2007–2010). Widya Warta, 2, 297–313.

IAIB. (2014). Memahami audit intern bank. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Idroes, F. (2011). Manajemen risiko perbankan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2015). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penyajian Laporan Keuangan.

Kasmir. (2010). Pengantar manajemen keuangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kasmir. (2011). Dasar-dasar perbankan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Kasmir. (2012). Analisis laporan keuangan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Kasmir. (2014). Bank dan lembaga keuangan lainnya. Jakarta: Rajawali Grafindo Persada.

Melinda, V. (2018). Analisis kualitas aktiva produktif (KAP), penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) dan capital adequacy ratio (CAR) terhadap return on asset (ROA) pada bank umum syariah periode 2012–2016 (Skripsi). UIN Raden Patah, Palembang.

Mudrajad, K., & Suhardjono. (2011). Manajemen perbankan: Teori dan aplikasi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Muliawanti, R. (2013). Analisis rasio CAMEL terhadap tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat (studi pada BPR Provinsi Jawa Tengah tahun 2010–2011) (Skripsi). Universitas Satya Wacana, Salatiga.

Oktovianus, P. V. (2012). Analisis tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat (studi kasus di PT. BPR Nguter Kota Solo tahun 2009–2011) (Skripsi). Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Otoritas Jasa Keuangan. (2015). Kewajiban penyediaan modal minimum dan pemenuhan modal inti minimum Bank Perkreditan Rakyat (Nomor 5/POJK.03/2015).

Ratna, O. K. (2015). Analisis tingkat kesehatan bank pada PD. BPR BKK Wonosobo tahun 2011–2013 (Skripsi). Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Republik Indonesia. (1992). Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Bank Perkreditan Rakyat.

Republik Indonesia. (1998). Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.

Sartono, A. (2014). Manajemen keuangan: Teori dan aplikasi. Yogyakarta: BPFE.

Satriya, I. W. B., & Maisaroh, F. D. (2019). Analisis tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat PT. BPR Bali Partasedana di Gianyar Bali. Jurnal Riset Akuntansi JUARA, 9(2), 56–66.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryono, Z. C. (2020). Kesehatan bank menggunakan metode CAMEL (studi kasus pada PT BPR Bank Klaten tahun 2015–2019) (Skripsi). STIE YKPN, Yogyakarta.

Taufik, A. D. (2012). Analisis tingkat kesehatan bank pada BPR Hasa Mitra dengan metode CAMEL periode 2006–2010 (Skripsi). Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Widyatmoko, A. (2007). Analisis tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat (BPR): Studi kasus BPR Yuwana Nindya Raharja Wonosari (Skripsi). Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.