Tanggung Jawab Pengangkut terhadap Bagasi Bermasalah di Unit Lost and Found PT.Gapura Angkasa Cabang Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok

Authors

  • Ashari Rahman Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

DOI:

https://doi.org/10.61132/jutrabidi.v1i5.333

Keywords:

Responsibility, Carrier, Problematic Baggage, Zainuddin Abdul Madjid International Airport Lombok

Abstract

PT Gapura Angkasa is one of the aviation companies whose business includes ground handling services. At Zainuddin Abdul Madjid Lombok International Airport, PT Gapura Angkasa handles ground handling for Garuda, Citilink, and Sriwijaya Air. Aircraft essentially transport passengers, baggage, cargo, and mail. Airlines are responsible for checked baggage entrusted by passengers. Regarding baggage, many passengers often experience issues such as lost, damaged, delayed, or mixed-up baggage. The unit responsible for handling problematic baggage is the Lost and Found unit. This research aims to evaluate the performance of the Lost and Found Unit in managing baggage issues. The study uses a qualitative method. The subjects of this research are the Lost and Found Unit at PT Gapura Angkasa Pura, Zainuddin Abdul Madjid Lombok International Airport Branch. Data for the research is obtained from primary sources, including observations and interviews, and secondary sources, such as photos/images and company records as well as Standard Operating Procedures (SOPs). Data credibility is tested through triangulation. Data analysis is performed through data reduction, data examination, and conclusion drawing. The research results show that the responsibility of the carrier towards problematic baggage at the Lost and Found Unit of PT Gapura Angkasa is carried out comprehensively, including steps for receiving reports, identifying, documenting, storing, and coordinating with airlines according to the applicable Standard Operating Procedures. However, there are still challenges, such as delays in tracking and returning baggage that need improvement. The carrier's responsibility for problematic baggage is in line with the regulations stipulated in PM No. 77 of 2011 concerning the procedures for managing and the responsibility for problematic baggage, including handling damaged, delayed, and lost baggage.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Disastra, D., & Ginusti, G. (2022). Pengantar penerbangan: Teori dan praktek.

IATA (International Air Transport Association). (n.d.). Glossary of terms. Retrieved from https://www.iata.org

Nurul. (2020). Penanganan bagasi rusak pada maskapai Silk Air di PT Jas Bandar Udara Internasional Adi Sucipto Yogyakarta (Tesis Magister, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan).

Pebrianti, T. E. (2020). Analisis pelayanan petugas Lost and Found PT. Gapura Angkasa dalam menangani kasus bagasi penumpang maskapai Garuda Indonesia pada Bandar Udara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa (Skripsi, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan, Yogyakarta).

Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia. (2011). Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia tentang tanggung jawab pengangkut angkutan udara (PM No. 77 Tahun 2011). Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Prasityo, A. (2011). Manajemen Lost and Found di bandara. Jurnal Transportasi Udara, 5(2), 123-135.

Putra, I. (2022). Penanganan bagasi bermasalah di bandara. Jurnal Penerbangan Nasional, 8(1), 45-59.

Rahimudin, R., & Afni Aprilia, W. (2023). Peran unit Lost and Found dalam penanganan bagasi bermasalah pada maskapai Citilink di PT Gapura Angkasa Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok. POPULER: Jurnal Penelitian Mahasiswa, 2(2), 45-55.

Solichin, D. N. (2018). Hubungan penanganan bagasi rusak pada unit Lost and Found PT. Gapura Angkasa terhadap tingkat kepuasan penumpang rute SUB-JOGJA di Bandar Udara Internasional Adisucipto Yogyakarta (Skripsi, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan, Yogyakarta). [Unpublished].

Sugiyono. (2018). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Sugiyono. (2019). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alphabet.

Sukma, A. M., & Pradana, F. I. (2023). Analisis kinerja unit Lost and Found dalam penanganan bagasi penumpang maskapai Lion Air di Bandar Udara Internasional Yogyakarta. Journal of Management and Social Sciences (JMSC), 1(1), 65-76. https://doi.org/10.1234/jmsc.2023.0001

Susilowati, T., & Saputra, A. P. (2021). Peranan unit Lost and Found dalam penanganan bagasi yang bermasalah pada maskapai Citilink Indonesia di Bandara Halim Perdanakusuma. Jurnal Ilmu Transportasi, 12(1).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009. (2009). Tentang penerbangan udara. Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Zend, S. C. (2024). Analisis penanganan bagasi hilang pada unit Lost and Found Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya oleh PT. Mulio Citra Angkasa. Journal of International Multidisciplinary Research, 2(2), 236-244. https://doi.org/10.5678/jimr.2024.0002

Published

2024-09-04

How to Cite

Ashari Rahman. (2024). Tanggung Jawab Pengangkut terhadap Bagasi Bermasalah di Unit Lost and Found PT.Gapura Angkasa Cabang Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok . Jurnal Transformasi Bisnis Digital, 1(5), 121–131. https://doi.org/10.61132/jutrabidi.v1i5.333