Proses Penanganan Ship to Ship (STS) Transfer LNG Valencia Knutsen dengan LNG Asia Axcellence pada PT. Batam Mitra Suplindo

Fernando Jose Sumbayak; Suratni Ginting; Meriah Kita Deliana

doi:10.61132/jutrabidi.v2i6.1042

Authors

Fernando Jose Sumbayak Politeknik Adiguna Maritim Indonesia Medan
Suratni Ginting Politeknik Adiguna Maritim Indonesia Medan
Meriah Kita Deliana Politeknik Adiguna Maritim Indonesia Medan

DOI:

https://doi.org/10.61132/jutrabidi.v2i6.1042

Keywords:

LNG (Liquified Natural Gas), LNG Handling, Ship Agency, Ship Service, Ship to Ship (STS) Transfer

Abstract

PT. Batam Mitra Suplindo is a company engaged in ship agency services. The ship agency service process at PT. Batam Mitra Suplindo starts from the initial arrival of the ship, loading and unloading activities, until the ship departs to the next destination port. Ship to Ship (STS) transfer is a method of transferring cargo between ships that requires careful coordination and supervision, especially in handling Liquified Natural Gas (LNG) cargo, which is volatile and high-risk. As one of the ship agency companies in the Batam waters area, PT. Batam Mitra Suplindo plays an important role in supporting the smooth process of Ship to Ship (STS) Liquified Natural Gas (LNG). This paper aims to comprehensively examine the Ship to Ship (STS) Liquified Natural Gas (LNG) handling process carried out by PT. Batam Mitra Suplindo, covering the planning stage, coordination with related institutions, technical implementation, and post-transfer evaluation. The research method used is field research, observation, and library research. The research results show that the success of Ship to Ship (STS) Liquified Natural Gas (LNG) highly depends on compliance with standard operating procedures (SOP), readiness of licensing documents, and synergy with the Port Health Office, Harbour Master, and ship operators.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arditiya, Junanton, R., Siahaan, D. H., & Syahril, M. (2022). Prosedur bunkering dengan teknik ship to ship Spob Alvina 06 dengan Tb. Iris dalam pencegahan pencemaran laut. Jurnal Maritim, 12(1), 29–34.

Dewi, M. K. (2020). Pencemaran laut akibat tumpahan batu bara di Laut Meulaboh ditinjau dari sudut hukum lingkungan. JHP17 (Jurnal Hasil Penelitian), 6(2), 58–70.

Gani, A. (2017). Optimalisasi perawatan cargo hose pada manifold guna kelancaran bongkar muat di MT. Jaya Ocean (Disertasi). Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.

Handoko, D. D. (2019). Clearance in clearance out kapal TB ETI 308/BG ETI 3601 pada PT. Equator Marindo Cabang Merak, Banten (Skripsi). https://repository.unimar-amni.ac.id

Hatta, M., & Syamsuddin. (2019). Tinjauan hukum usaha bongkar muat barang di Pelabuhan Samarinda berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan. Jurnal Legal, 4(2), 72–89.

Krisna, P. (2022). Keterlambatan ship to ship (STS) di Perairan Nipah Kepulauan Riau oleh PT Adhigana Pratama Mulya. Jurnal Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang. https://repository.pip-semarang.ac.id

Kusumaatmadja, M. (2017). Pelayaran nasional dalam rangka menjunjung wawasan nusantara. Dalam Graciella Eunika Sumenda, Adanya asas cabotage terhadap perusahaan pelayaran dalam UU No. 17 Tahun 2008 tentang Sipon. Lex et Societatis, A(7).

Latief, C. T., Makahaube, M., & Limbong, S. (2020). Analisis keterlambatan kegiatan ship to ship (STS) pada Nipah Transit Anchorage Area (NTAA) yang diageni oleh PT Adhigana Pratama Mulya. Maritim, 8(September), 64–77.

Martinus, Tukiran, Sari, N. P., & Amalia, N. (2023). Penyusunan proses bisnis dan SOP perusahaan: Mengelola bisnis yang fokus terhadap strategi. PT Kanisius.

Muthia, B. (2018). Pelaksanaan bongkar muat avtur di MT. Sinar Jogya (Diploma thesis, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang). http://repository.pip-semarang.ac.id

Prasetiawan, A. (2024). Bisnis keagenan kapal. Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.

Putra, M. A. D. P. (2018). Tinjauan terhadap teknik dan mekanisme bongkar muat avtur dengan metode ship to ship dan ship to port pada MT. Sei Pakning di bawah manajemen PT. Bernhard Schulte Shipmanagement Singapore (Skripsi). http://repository.unimar-amni.ac.id

Republik Indonesia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (2020). Peraturan Menteri ESDM No. 13 Tahun 2020 tentang penyediaan dan pendistribusian LNG. https://jdih.esdm.go.id

Republik Indonesia. (1847). Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), Staatsblad No. 23/1847 pasal 309 ayat (1). https://wplibrary.co.id

Republik Indonesia. (2006). Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan. https://jdih.esdm.go.id

Republik Indonesia. (2008). Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. https://jdih.esdm.go.id

Royzaldi, R., Fadiyah, H. S., & Nurmaliana, S. S. (2024). Peranan freight forwarding dalam pengurusan dokumen ekspor pada PT. Samudera Lautan Luas Medan. Jurnal Manajemen, 1(4), 31–42.

Sabila, F. H., & Sinaga, R. (2023). Prosedur penyandaran kapal sandar tender oleh PT. Berlian Ocean Shipping Dumai di Dermaga Kawasan Industri Dumai. Majalah Ilmiah Gema Maritim, 25(1), 39–45.

Solikah, et al. (2021). Manajemen pemasaran: Saat ini dan masa depan. Penerbit Insania.

Waskito, P. (2022). Penanganan docking kapal TB Johan di dokyard PT Samudera Marine Indonesia 1 Serang. Jurnal Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang. https://repository.pip-semarang.ac.id